Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Membangun Bonapasogit Tidak Harus Menjadi Bupati Atau Gubernur



Nama Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, memang bukan nama yang asing lagi di telinga orang-orang Batak maupun di Negara Republik Indonesia ini. Sejak menjadi anggota TNI luhut yang terakhir berpangkat Jenderal memang sudah memiliki jasa yang banyak untuk Indonesia.  Lulusan terbaik Akademi Militer Nasional pada tahun 1970 ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdangangan pada Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) sempat diminta untuk menyetujui perdagangan Indonesia dengan Israel.   Karena isu hubungan kedua Negara itu sensitive, pihaknya meminta konsultasi kepada Gus Dur. Pada waktu itu persetujuan perdagangan tersebut disetujui sebab godaan dan bujukan dari pedagang Israel luar biasa besar. Alasan Gusdur pada waktu itu bahwa Negara Arab juga membuka hubungan perdagangan dengan Israel.


Sejak pensiun dari TNI dan Birokrasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan aktif di dunia perdangangan, beliau yang memiliki cukup banyak relasi pedagang dari dalam dan luar negeri  ini memanfaatkan waktu dan peluang mengenalkan produk-produk Indonesia melalui perdangangan. Selain di bidang perdagangan (pengusaha) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan juga aktif dalam membangun bonapasogit Sumatera Utara melalui pendidikan, beliau mendirikan Politeknik Informatika Del (PI DEL) yang terletak di Sitoluama Laguboti Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara. Pada awal mendirikan kampus PI DEL,  Luhut Panjaitan mengundang duta besar Negara-negara sahabat seperti Duta Besar Amerika, Australia dan Singapura untuk melihatnya. PIDEL menghasilkan lulusan Diploma yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan mendistribusikan teknologi dan/atau seni dan mencoba penggunaan terbaik dari teknologi dan/atau seni untuk meningkatkan kesejahteraan umum dan memperkaya kebudayaan nasional. Mahasiswa PIDEL diajar oleh dosen-dosen lulusan dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,yaitu Institut Teknologi Bandung, STT Telkom, Universitas Sumatera Utara, Universitas HKBP Nommensen , serta STT Jakarta dan juga lulusan dari luar negeri, seperti University of Wollongong, Swinburn University, Delft University of Technology. Beberapa dosen PIDEL adalah alumni PIDEL yang disekolahkan dan saat ini beberapa dari mereka sedang melanjut di luar negeri dan di ITB. Kini alumni PI DEL banyak bekerja pada perusahaan-perusahaan sebagai ahli dibidang IT yang tersebar di seluruh Indonesia.

Keinginan membangun bonapasogit melalui pendidikan khususnya kepada generasi muda Batak Luhut Panjaitan tidak hanya mendirikan PI DEL, beliau juga aktif di Yayasan Universitas HKBP Nommensen. Sejak UHN dipegang oleh Luhut Panjaitan Nommensen kembali mengalami peningkatan dibidang pendidikan dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Universisitas HKBP Nommensen. Kesadaran beliau membangun bonapasogit melalui pendidikan patut diapresiasi karena pendidikan merupakan dasar dari pembangunan kualitas bangsa.

Luhut Panjaitan juga mendirikan perusahaan yang bonafit didirikan pada tahun 2004, PT. Toba Sejahtera (“Toba”) adalah perusahaan yang cepat tumbuh di Indonesia dengan focus pada tiga inti industry seperti Sumber Daya Alam (batubara termal dan minyak/gas), Power (Independen Power Plant) dan Pertanian (Palm Oil). PT. Toba Sejahtera terkenal di Blok Madura sebelah tenggara dengan pengembangan bisnis melalui pertumbuhan organic dan Greenfield melalui akuisisi nilai-aitif bisnis. Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan juga berkeinginan untuk terlibat dalam pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pasca 2013, sudah matang. Melalui perusahaannya, PT Toba Sejahtera, Luhut telah menyiapkan US$ 700 juta atau setara Rp5,95 triliun (kurs Rp8.500 per US$ ) untuk mengakuisisi 58,88 persen saham PT Inalum. Hanya saja, keinginan akuisisi mayoritas saham yang selama ini dikuasasi NAA itu nantinya akan dilakukan bersama-sama Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota yang ada di sekitar Danau Toba. 

Inalum merupakan perusahaan pengolahan aluminium yang beroperasi sejak 1982 dengan kapasitas terpasang 225 ribu ton aluminium batangan per tahun. Investasi proyek tersebut sekitar US$ 2 miliar, termasuk pabrik smleter dan pembangkit listrik tenaga air Asahan II.
Pemegang saham Inalum terdiri dari pemerintah RI 41,12 persen dan konsorsium 12 investor Jepang 58,88 persen. Para petinggi di Jakarta sudah memastikan, Master Agreement akan diputus 2013. Diperkirakan dibutuhkan dana US$ 723 juta atau sesuai nilai buku perusahaan, untuk mengambil alih 58,88 saham.

Keinginan membangun bonapasogit dan mengenalkan orang Batak kedunia Internasional  baik dari pendidikan yang dilakukan oleh Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang lahir  di Simargala, Huta Namora, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 memang berbeda dari tokoh-tokoh Batak yang lain, sosok yang disiplin dan tidak norak sebagai mantan pejabat tinggi di Indonesia dan sebagai pengusaha sukses lantas tidak membuat beliau angkuh seperti layaknya orang-orang kaya Batak yang datang ke Tanah Batak (Bonapasogit) yang sedikit berbuat namun banyak bicara dan sombong, pada umumnya orang-orang berhasil di perantauan tersebut berbuat sesuatu karena ada keinginan untuk menguasai atau menjadi penguasa  seperti bupati ataupun Gubernur di kampung halamannya sendiri dengan menganggarkan kehebatannya.

Kebanyakan tokoh-tokoh Batak yang berhasil di perantauan datang ke bonapasogit untuk menjadi penguasa ataupun menjadi suksesi calon penguasa di Bonapasogit (Tanah Batak) sehingga apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh Tanah Batak seperti pembangunan terutama di bidang pendidikan, pertanian, pariwisata danau toba, lingkungan hidup dan lain-lain yang membangun kualitas masyarakat Batak tidak terwujud, kebanyakan dari mereka pada umumnya hanya mementingkan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya saja. Semoga apa yang dilakukan oleh Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang tidak pernah terdengar ingin menjadi penguasa di Bonapasogit menjadi teladan bagi tokoh-tokoh lainnya yang ingin membangun Tanah dan orang-orang Batak.

Add to Cart

0 komentar:

Post a Comment