Kemendikbud tambah kuota sertifikasi guru

MEDAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menambah kuota guru di Sumut untuk tahun ini sebanyak 465 guru. Jumlah itu merupakan guru yang tidak lulus pada pelaksanaan sertifikasi guru di 2011.


Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Bambang Winarji menjelaskan, jumlah itu menjangkau guru-guru yang berada di Kota Padangsidimpuan,Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal,Kabupaten Pakpak Bharat,Kabupaten Gunung Sitoli dan Kota Pematangsiantar.

Dengan penambahan ini maka jumlah guru yang tidak lulus 2011 yang diikutkan kembali pada pelaksanaan tahun ini sebanyak 1.364 orang. “Kuota kita (Sumut) 2012 sebanyak 23.425,namun yang sesuai berkasnya 22.824 guru. Ditambah dengan 1.364 yang tidak lulus tahun lalu sehingga totalnya 24.188 orang,” ucap Bambang Winarji disela-sela kegiatan rapat koordinasi uji kompetensi guru, di Medan kemarin. Alasan diikutkan kembali yang tidak lulus sebelumnya ini karena faktor usia,dan masa kerja sudah di atas 30 tahun. Bahkan, banyak di antaranya yang sudah memasuki masa pensiun.

“Ini dulu yang diselesaikan lebih awal, setelah itu nanti akan menyusul yang lain sesuai ketentuannya,” ucap Bambang. Pihaknya telah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, terkait tata cara pelaksanaan uji kompetensi. Selain itu juga terkait persiapan sekolah dalam pelaksanaan uji kompetensi guru. “Kita berharap minggu depan langsung disosialisasikan oleh kabupaten/kota ke sekolah dan guru-guru. Karena ini sudah menjelang dua pekan sebelum ujian pada 25 Februari,” ucapnya.

Bambang menambahkan, pengadaan naskah soal akan dimulai sepekan sebelum pelaksanaan ujian.Hal ini untuk meminimalisir terjadi penyimpangan soal. “Untuk pengiriman ke lokasi yang terjauh, seperti Nias, kita akan mulai dua atau tiga hari sebelum ujian. Kita simpan soalnya di tempat yang aman,” jelasnya. Bambang menghimbau kepada para guru untuk tidak mau terbujuk atau terpancing oleh rayuan oknum pejabat, atau kelompok-kelompok tertentu yang menjanjikan kelulusan. Jika ini terjadi maka hal itu di luar kewenangan LPMP Sumut.

“Kita pastikan tidak ada pejabat di LPMP yang seperti itu. Kalau ada, segera buat laporan ke saya,” katanya. Bambang juga meminta agar guru tidak perlu takut dalam menghadapi uji kompetensi. Sebab, seorang guru professional harus mampu menunjukan kompetensi. “Selama ini kan dia yang menilai,menguji siswa, kalau kini diuji dan dinilai kenapa harustakut.Kalautakutberarti dia tidak siap jadiguruyang professional,”pungkasnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Bahaudin Manik mengimbau para guru untuk mempersiapkan diri secara baik.

Tidak perlu khawatir secara berlebihan. Sebab, ujian kompetensi merupakan penilaian individu terkait kompetensi ilmunya. Dia memastikan, guruguru di Sumut memiliki kompetensi yang baik dalam mengasuh mata pelajarannya di kelas. Hal dibuktikan dengan nilai hasil ujian yang masuk daftar terbaik se-Indonesia. “Jadi harus optimistis, bahwa kita bisa lulus ujian kompetensi ini. Tidak ada yang sulit, karena bukan untuk mempersulit program ini,”jelasnya.



Editor: PRAWIRA SETIABUDI

(dat17/sindo)
Add to Cart

0 komentar:

Post a Comment